Bahas Jaminan Sosial, BPJS Kesehatan Siap Sambut Delegasi 71 Negara

Jakarta, CNBC Indonesia- BPJS Kesehatan siap menyambut delegasi 71 negara membahas perkembangan teknologi informasi pengelola jaminan sosial di dunia. Dalam konferensi internasional bertajuk '17th International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT) 2024' ini, BPJS Kesehatan menjadi tuan rumah.

Konferensi yang berlangsung di Bali, pada 5-8 Maret 2024 ini berkolaborasi denganInternational Social Security Association (ISSA). ISSA merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang didirikan pada 1927 di bawah naungan Organisasi Perburuhan Internasional. Saat ini ISSA memiliki lebih dari 320 lembaga anggota dari lebih dari 160 negara.

"Melalui konferensi tersebut ekosistem digital Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan dapat ditawarkan sebagai salah satu best practice ke mitra BPJS Kesehatan di berbagai negara," ujar Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno, Kamis (01/03/2024).

BPJS Kesehatan juga aktif dan ditunjuk sebagai salah satu Ketua Komisi Teknis (Technical Commission) ISSA dari 13 Komisi Teknis yang dibentuk. Komisi Kesehatan ISSA (TC Health) terdiri dari negara Algeria, Argentina, Belgia, Perancis, Gabon, Georgia, Hungaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Korea, Peru, Rusia, Rwanda, Turki, dan Uruguay.

Dalam ICT 2024 akan membahas bagaimana perkembangan teknologi informasi yang diimplementasikan pada program jaminan sosial di dunia. Pada 2021, BPJS Kesehatan memperoleh penghargaan tertinggi untuk kawasan Asia Pasifik. BPJS Kesehatan juga memperoleh tiga penghargaan dalam kategori Certificates of Merit with Special Mention, 11 penghargaan untuk Certificates of Merit, dan tiga penghargaan kategori Attestations.

Inovasi berbasis teknologi yang dihadirkan BPJS Kesehatan juga mendapat dua penghargaan dalam acara Asian Technology Excellence Awards 2023. Mundiharno mengatakan penghargaan tersebut berkat komitmen BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi dengan pemanfaatan teknologi informasi.

BPJS Kesehatan menyadari dengan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi yang andal, akan berdampak langsung terhadap kualitas berbagai aplikasi yang diciptakan dalam pelayanan kepesertaan, pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan, sistem manajemen klaim, serta dalam manajemen utilisasi pelayanan kesehatan sekaligus pada mutu pelayanan sesuai kebutuhan peserta akan akses yang cepat atas informasi.

ICT 2024 akan akan dihadiri lebih dari 300 partisipan dari 71 Negara akan berbagai pengalaman terkait pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan jaminan sosial di negara lain. Di sela-sela konferensi, BPJS Kesehatan juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah badan penyelenggara jaminan sosial di berbagai negara.

"Kami berharap kegiatan minggu depan akan berjalan lancar dan BPJS Kesehatan pun akan mendapat manfaat dari sharing ilmu, pengalaman, yang mungkin dapat diterapkan sebagai bentuk optimalisasi layanan Program JKN," kata Mundiharno.

Berita Tekait

Policy Paper