BPJS Ketenagakerjaan Ungkap Soal Masih Banyak Buruh Belum Terlindungi Jaminan Sosial

BPJS Ketenagakerjaan Ungkap Soal Masih Banyak Buruh Belum Terlindungi Jaminan Sosial

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pekerja atau buruh dalam sejarah buruh lebih dikenal sebagai kelompok yang termarginalkan keberadaannya.

Padahal peran buruh sangat besar dalam  mendorong dan meningkatkan perekonomian bangsa.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2017 sebesar 38% total jumlah status pekerjaan utama merupakan kontribusi buruh terhadap peningkatan perekonomian negara.

Untuk mengapresiasi buruh sekaligus memperingati Hari Buruh 2017, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Barat melaksanakan fun walk dan fun bike bersama para pekerja yang ada di Jawa Barat, Minggu (13/5/2018).

Hadir pada acara yang di gelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) antara lain Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat Kuswahyudi, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jabar Ferry Sofyan.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif, mengatakan pada kegiatan kali ini pihaknya ingin mendorong para pekerja khususnya dan masyarakat umum agar menjadi peserta aktif BPJS ketenagakerjaan.

Menurutnya setiap pekerja baik formal maupun informal wajib terlindungi.

Meski sudah banyak pekerja yang ikut menjadi peserta aktif, namun masih ada banyak pula yang belum terlindungi.

Tercatat sektor informal di Jabar yang bergabung baru mencapai 300 ribu dari 10 juta pekerja informal, sedangkan sektor formal baru 6 juta dari 9 juta.

"Sejauh ini jumlah kepesertaan terbilang rendah. Kami ingin memberi pemahaman bahwa jaminan sosial itu negara hadir dalam melindungi warga negaranya," katanya. (*)

Berita Tekait

Policy Paper