Jurus BPJS Ketenagakerjaan Gaet Pekerja Milenial

Jurus BPJS Ketenagakerjaan Gaet Pekerja Milenial

Stockholm - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menghadiri forum internasional 'Sustainable Working Life'. Acara yang diselenggarakan oleh European Forum ini digelar di di Stockholm, Swedia.

Seluruh negara-negara penyelenggara jaminan kecelakaan kerja diundang dalam forum ini. Tujuannya membahas tantangan terkini, termasuk perlindungan pekerja generasi milenial.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, diundang sebagai pembicara dalam forum ini. Agus juga bertindak sebagai Chairman dari Asian Workers Compensation Forum (AWCF), organisasi penyelenggara jaminan kecelakaan kerja kawasan Asia.

Dalam pidatonya, Agus menyampaikan, keikutsertaan pekerja millennial Asia pada jaminan sosial akan mempengaruhi kesejahteraan dan masa depan perekonomian Asia.

Namun Agus menyayangkan, perkembangan perlindungan jaminan sosial kepada mereka masih rendah dan tertinggal dari kawasan barat.

Oleh karena itu, dia mengimbau para penyelenggara jaminan sosial berusaha membuat mereka masuk ke dalam sistem jaminan sosial dengan pendekatan yang sesuai. Dengan begitu para kaum milenial akan menyadari urgensi perlindungan jaminan sosial dalam kehidupan mereka.

"Untuk mendekati para milenial ini, kita harus lebih kreatif dan menyesuaikan dengan dunia mereka. Media digital dan sosial media menjadi prioritas dalam edukasi kepada generasi ini," kata agus dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2017).

Dalam acara yang digelar pada Jumat (16/6/2017) ini, Agus juga mengatakan, sajian informasi yang tepat dan transparan akan membuka mata mereka. Agus mengaku telah mengembangkan aplikasi yang dapat diakses para pekerja milenial melalui smartphone mereka kapan saja.

Selain itu, Agus menjelaskan pendekatan yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan, seperti penyediaan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan pekerja milenial di luar manfaat jaminan sosial. Manfaat tersebut terutama bertujuan mengurangi kebutuhan pokok, seperti pangan dan perumahan.

Kepada peserta forum, Agus memperkenalkan manfaat keseharian jaminan sosial dalam bentuk diskon bagi para pekerja milenial yang berbelanja di mitra kerja sama. Agus menyebut saat ini lebih dari 500 mitra telah bekerja sama dalam program ini dan akan terus ditambah.

Ada juga manfaat pembiayaan kepemilikan rumah murah dengan dukungan dari mitra perbankan. Semua manfaat ini dikembangkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menarik pekerja milenial, agar mau bergabung dalam sistem jaminan sosial.

Kepada pekerja milenial, BPJS Ketenagakerjaan juga memperkenalkan sistem crowdfunding untuk donasi para pekerja tidak mampu agar mereka mandiri. Sistem itu bernama Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran).

"Semoga program-program yang kita aplikasikan di Indonesia untuk pekerja milenial, dapat menjadi inspirasi bagi negara lain. Kami juga banyak belajar dari inovasi negara lain untuk meningkatkan kepesertaan dan pelayanan kepada seluruh pekerja, termasuk pekerja milenial," tutup Agus. (nwy/wdl)

Berita Tekait

Policy Paper