IDI: Anggaran Kesehatan di Indonesia Terlalu Rendah

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dokter Prijo Sidipratomo menilai anggaran kesehatan di Indonesia terlalu rendah. 

dana-kesehatanAnggaran kesehatan RI tidak lebih dari tiga persen dari total APBN tahun ini, yakni sebesar Rp 1.000 triliun. Selain rendah, alokasi anggaran kesehatan justru paling besar dipakai untuk upaya kesehatan per orangan, seperti biaya orang sakit dan membayar gaji pegawai di unit-unit kesehatan.

"Anggaran kesehatan kita belum pernah melampaui tiga persen sejak Indonesia merdeka. Padahal World Health Organization (WHO) merekomendasikan anggaran kesehatan paling rendah lima persen," kata Prijo dalam acara peluncuran Dokter Kecil Award di Jakarta, hari ini.

Menurut Prijo, anggaran kesehatan yang kecil berdampak kepada upaya kesehatan masyarakat khususnya dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Padahal, perilaku menyumbang kontribusi cukup besar bagi derajat kesehatan masyarakat yaitu 40 persen, sedangkan lingkungan berkontribusi 30 persen, faktor genetik berkontribusi 20 persen, dan akses kesehatan berkontribusi 10 persen.

"Andaikan kita bisa intervensi faktor yang terkait perilaku dan lingkungan maka kita sudah bisa beri kontribusi 70 persen kepada derajat kesehatan masyarakat," ujarnya.

Prijo mengatakan peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus dilakukan lewat upaya promotif dan preventif. Misalnya lewat program nasional dokter kecil. 

Keberadaan dokter kecil bertujuan mendukung usaha kesehatan sekolah (UKS). Para dokter kecil, yang merupakan siswa SD atau madrasah, dijadikan agen perubahan bagi keluarga dan teman sebayanya untuk meningkatkan PHBS di masyarakat.

Sementara itu, Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Dokter Kirana Pritasari mengatakan jumlah siswa SD di Indonesia mencapai 27,32 juta dengan total SD maupun madrasah mencapai sekitar 143 ribu. 

Oleh karena itu, jika 10 persen dari jumlah total siswa SD menjadi dokter kecil maka Indonesia akan memiliki 2,73 agen perubahan PHBS untuk meningkatkan kebiasaan PHBS di keluarga Indonesia.

Program Dokter Kecil adalah kerjasama antara PT Unilever Indonesia Tbk, IDI, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya untuk mengatasi masalah kesehatan anak-anak terutama siswa SD. 

Berita Tekait

pendaftaran-alert

regulasi-jkn copy

arsip-pjj-equity

Policy Paper

Link Terkait

jamsosidthe-lancet