Kepemilikan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan di Negara Berpenghasilan Rendah

Terdapat konsensus internasional yang luas bahwa kepemilikan pemerintah yang lemah dapat membahayakan keberlanjutan jangka panjang kebijakan pembangunan di negara - negara berpenghasilan rendah (LIC) . Dengan demikian, kepemilikan telah menjadi landasan bantuan pembangunan resmi, sebagaimana dibuktikan dengan posisinya yang menonjol di dunia internasional. resolusi seperti Deklarasi Paris (2005), Agenda Aksi Accra (2008) dan Kemitraan Busan untuk Kerjasama Pembangunan Efektif (2011). Meskipun sinyal kuat ini, baik dari negara donor maupun negara 'penerima', masalah tetap ada, terutama di Afrika.

Kepemilikan adalah konsep yang sulit dipahami. Deklarasi Paris berusaha untuk menilai dengan 'jumlah negara dengan strategi pembangunan operasional nasional yang memiliki prioritas strategis yang jelas terkait dengan kerangka pengeluaran jangka menengah dan tercermin dalam anggaran tahunan'; tetapi indikator ini terbukti mengecewakan. Kepemilikan dapat didekati melalui perspektif yang berbeda (misalnya, 'kepemilikan pemerintah', 'kepemilikan negara' atau 'kepemilikan demokratis'). Peneliti akan fokus pada 'kepemilikan negara' dari kebijakan pembiayaan kesehatan yang, tidak seperti 'kepemilikan pemerintah', jauh lebih luas karena mencakup aktor non-negara. Memang, seperti yang diusulkan oleh Bank Dunia,  'kepemilikan negara' dapat dinilai dalam enam dimensi: (1) inisiatif pemerintah, (2) mekanisme kelembagaan untuk keterlibatan pemangku kepentingan, (3) keterlibatan masyarakat sipil, (4) keterlibatan sektor swasta, (5) keterlibatan parlemen dan (6) kapasitas untuk merumuskan strategi. Pembiayaan kesehatan mengatur mobilisasi, pengumpulan dan aliran sumber daya dan menentukan hak atas layanan kesehatan. Di LIC, apapun mode kontribusinya, donatur pasti menjadi bagian dari permainan. Beberapa tidak mempertanyakan kondisi yang ada; yang lain memutuskan untuk secara aktif berkontribusi, melalui berbagai mekanisme, untuk kebijakan pembiayaan kesehatan tertentu. Kekhawatiran bahwa beberapa pilihan kebijakan, termasuk yang mungkin dipromosikan oleh donor, dapat mengganggu hasil sistem kesehatan di masa depan perlu mendapat perhatian penuh. Sensitivitas pertanyaan ini telah diilustrasikan oleh perdebatan baru - baru ini tentang pembiayaan berbasis kinerja (PBF) .7–9 Tujuan dari makalah ini bukanlah untuk menghasilkan atau mempertahankan kontroversi; peneliti ingin menandai beberapa hal yang menjadi perhatian bagi para analis yang terlibat dalam bidang penelitian ini.  Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal BMJ Global Health

SELENGKAPNYA

pendaftaran-alert

regulasi-jkn copy

arsip-pjj-equity

Dana-Dana Kesehatan

pemerintah

swasta-masy

jamkes

*silahkan klik menu diatas

Policy Paper

Link Terkait

jamsosidthe-lancet