26 January 2013
Tempat : Ruang Rapat Kepala Kappeda
Peserta:
Hasil Diskusi
Pertemuan Mediasi dengan Wakil Bupati Kab. YapenDinas Kesehatan, Bappeda dan beberapa instansi terkait telah melakukan Proses Perencanaan Berbasis Bukti di Kabupaten Kepulauan Yapen. Hasil proses tersebut telah diimplementasikan dalam dokumen perencanaan untuk tahun 2013 diantaranya:
- Pelatihan APN dari sumber dana DAU
- Pelatihan kegawatdaruratan bagi tenaga kesehatan dari sumber dana Otsus
- Pemantauan Wilayah Setempat dari sumber dana Otsus
- Pertemuan lintas sektor puskesmas dari sumber dana DAU
- Sosialisasi obat arterakin dari sumber dana Otsus
- Insentif kader posyandu dari sumber dana Otsus
- Promosi KIE dari sumber dana Otsus
- Penyuluhan hidup sehat dari sumber dana Otsus
- Kemitraan dukun dan bidan dari sumber dana Otsus
- UKS dari sumber dana Otsus
- Gizi balita dan ibu hamil dari sumber dana DAU
- Vaksinasi balita dari sumber dana dana Otsus
- Peningkatan imunisasidari sumber dana Otsus
- Peningkatan komunikasi KIE dari sumber dana Otsus
- Pembangunan pemuktahiran data dasar kesehatan dari sumber dana Otsus
- Bidan Kit dari sumber dana DAK
- Pengadaan perahu Pustu dari sumber dana Otsus
- Pengadaan mobil Ambulance dari sumber dana DAU
- Perawatan berkala ibu hamil dari sumber dana Otsus
- Pertolongan persalinan dari sumber dana Otsus.
- Rujukan Obsgyn dari sumber dana Otsus.
- Pelayanan kesehatan KIA daerah terpencil dari sumber dana Otsus.
- Pembinaan perawatan KIA dari sumber dana Otsus.
Berdasarkan uraian di atas, sebagian besar hasil strategi dari proses perencanaan berbasis bukti telah dimasukkan dalam dokumen perencanaan untuk tahun 2013. Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen juga menyakinkan bahwa hasil strategi perencanaan berbasis bukti telah diadopsi dalam dokumen perencanaan di dinas kesehatan dan beberapa instansi terkait kesehatan. Beberapa strategi hasil proses perencanaan ini juga telah diadopsi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung yaitu dengan memasukkan pelatihan kader PKK dan kader posyandu dengan sumber dana Otsus.
Pendekatan perencanaan berbasis bukti tersebut juga memunculkan inovasi bagi staf dinas kesehatan dalam membuat program dan kegiatan kesehatan. Contoh program atau kegiatan yaitu adanya dokter terbang untuk mendukung kegiatan di Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan dengan dukungan dana dari Otsus. Dokter terbang ini merupakan sebuah tim yang terdiri dari dokter, bidan dan perawat.
Kesimpulan
Hasil strategi proses perencanaan berbasis bukti telah dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan di dinas kesehatan tahun 2013. Pendekatan perencanaan ini dinilai efektif sebagai dasar pembuatan perencanaan karena menggunakan bukti ilmiah dan data lokal kabupaten dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak. Harapan ke depan adalah proses perencanaan berbasis bukti tetap dilakukan oleh tim perencana di tingkat kabupaten utamnya adalah dinas kesehatan.