Dr.-Amrizal-M-NurDr. Amrizal M NurGlobal Health Vision trough Health Systems and Policy
Dr. Amrizal M Nur
Ditulis oleh Faozi Kurniawan, 25 Juni 2013


Challenges in Global Health

Dr. Amrizal dari UNU Malaysia menyampaikan paparan mengenai apa yang menjadi tantangan bagi kesehatan global menjelang berakhirnya isu kesehatan dunia dalam Millenium Development Goals (MDGs). Meskipun banyak yang belum tercapai dalam MDGs, namun perlu ditentukan agenda selanjutnya untuk kesehatan global atau kesehatan dunia. Langkah ini diambil untuk melihat kebersamaan dunia dalam menangani kesehatan di dunia. Situasi terkini dari situasi Global Health yaitu keberadaan pembiayaan kesehatan, mencapai universal coverage untuk kesehatan, efisensi penggunaan sumber daya, dan efektivitas percampuran penyakit kronis. Hal-hal inilah yang mempengaruhi global health.

Tantangan situasi abad 21

Tantangan situasi di abad 21 mendatang akan lebih berat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tantangan abad 21 yaitu berbagai macam kualitas pelayanan kesehatan yang dihasilkan, peningkatan biaya pelayanan kesehatan, kurangnya informasi bagi pembuatan kebijakan yang efektif, cakupan yang rendah pada pelayanan kesehatan, dan keinginan informasi konsumen. Tantangan tersebut menjadi hal yang diperhatikan bagi negara-negara berkembang agar lebih waspada dan mempersiapkan diri.

Untuk menghadapi tantangan kesehatan global, apa saja yang harus diperhatikan? Salah satunya bagaimana pemberlakuan kebijakan kesehatan. Kebijakan kesehatan merupakan arah yang menentukan suatu lembaga, institusi, organisasi, pelayanan dan pendanaan pada sistem pelayanan kesehatan (Gill Walt, 1994).

Tujuan sistem kesehatan sendiri yaitu:

  1. Ketersediaan akses
  2. Efisensi
  3. Kualitas
  4. Keadilan dan pemerataan.

Dr. Amrizal menyatakan bahwa empat hal tersebut yang mampu menjawab tantangan pada sistem kesehatan yang bisa kita lakukan.

Pertama; Permasalahan Effisensi

Banyak sistem kesehatan sekaran ini yang jelas dapat dilihat tidak efisien sifatnya. Hal-hal yang menjadi tantangan ke depan yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan yang tidak efektif dan ketidakjelasan pelayanan, kelebihan pada peresepan obat, kelebihan penggunaan atas prosedur medis dan teknologi, penggunaan yang tidak efisien pada mekanisme pembayaran terhadap provider.

Kedua: Permasalahan Kualitas Pelayanan.

Tantangan ini banyak bermunculan di negara-negara berkembang. Berbagai macam kualitas pelayanan yang dihasilkan oleh banyak negara. Hal ini menimbulkan akibat pada kepuasan dan keselamatan pasien. Karena memang hal ini berhubungan dengan banyak hal yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan seperti; kurangnya kapasitas sumber daya, staf kesehatan yang sedikit sehingga bekerjanya di luar batas waktu, pengawasan di luar jangkauan (akreditasi).

Ketiga: Permasalahan pada Akses Pelayanan Kesehatan.

Permasalahan ini muncul di banyak negara. Hal ini banyak disebabkan oleh wilayah geografis yang biasanya dibedakan antara perkotaan, pedesaan dan wilayah terpencil atau sulit dijangkau. Akibat yang kedua yaitu pada kondisi sosial. Ini disebabkan karena kemiskinan yang muncul karena ketidakmampuan dalam membayar pelayanan kesehatan dan tidak adanya perlindungan keuangan akibat pelayanan kesehatan.

Keempat: Permasalahan pada Keadilan dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan.

Permasalahan ini muncul karena ketidakadilan pada sistem. Ketidakadilan disini mungkin disebabkan karena kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang sama. Ketidakadilan ini banyak terjadi di negara-negara berkembang. Gambaran yang nyata mengenai ketidakadilan ini seperti distribusi yang tidak merata pada sumber daya kesehatan, fasilitas kesehatan terpusat di perkotaan, bagi tenaga kesehatan di pedesaan tidak dapat insentif yang mencukupi termasuk insentif dokter dan perawat bahkan di beberapa negara, kesehatan dijadikan sebagai alat politik.

Berapa Banyak Uang dalam Sistem Kesehatan?

Pengeluaran kesehatan tahun 2010 pada Gross Domestic Product (GDP) dalam prosentase, USA masih tertinggi dengan nilai 17,9 persen, Malaysia 4,4 persen, Thailand 3,9 persen dan Indonesia kurang dari angka di atas. Perhitungan Total Health Expenditure (THE) terhadap GDP digambarkan Indonesia 2,2 persen, Malaysia 4,4 persen, dan Thailand 3,7 persen dan untuk ukuran Global mencapai 9,7 persen.

Universal Coverage

Hal terakhir yang menarik dipresentasikan oleh DR. Amrizal M Nurya yaitu mengenai Universal coverage (UC). UC merupakan akses perlindungan terhadap masyarakat untuk pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang sesuai dengan biaya yang dapat diterima. Tantangan ke depan UC adalah bagaimana menyatukan hal-hal berikut menjadi satu tujuan dalan UC. Hal-hal tersebut antara lain: teknologi, fasilitas kesehatan, pembiayaan, sumber daya manusia, kebijakan pemerintah, dan dukungan politik. Keenam hal tersebut sangat penting diperhatikan untuk mengamankan UC. Terutama dalam pembiayaan kesehatan. Tantangan yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan seperti rendahnya cakupan, tidak efisien, mekanisme pembayaran pada pelayanan kesehatan yang buruk. Tantangan dalam pembiayaan kesehatan tersebut harus diminimalisir untuk mengurangi beban adminstrasi yang tinggi, mengurangi kecurangan yang ada dalam pelayanan kesehatan, membuat lebih efisien mekanisme pembayaran terhadap rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk membuat Universal Coverage atau Social Security dapat berkesinambungan.

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...