Financial Protection of patient through compensation

of providers the impact of Health Equity Funds (HEF) in Cambodia

Gabriela Flores, Univ of Lausanne and Erasmus University


Winnie Yip, Oxford University

Sesi kedua, Gabriela Flores berkesempatan menjelaskan bagaimana perlindungan keuangan untuk pasien melalui kompensasi kepada provider kesehatan. Pemerintah Kamboja memulai implementasi UHC melalui pendanaan pemerataan dan keadilan untuk pelayanan kesehatannya. Permasalahan mendasar bagi provider kesehatan adalah keputusan untuk memilih kompensasi, tidak ada kompensasi, dan pilihan yang berat pada jasa atau honor untuk gaji dan supply. Solusi yang diberikan adalah membagi dispensasi yang adil antar provider dan memberikan kompensasi untuk provider yang mempunyai penghasilan rendah. Hal penting yang diperhitungkan dalam jasa pelayanan kesehatan adalah mengganti sistem ini dengan skema gaji dan operational oleh pemerintah Kamboja dari tahun 1996. Diestimasikan akan berkontribusi sebesar 30% dari operasional pendapatan fasilitas kesehatan pemerintah. Serta sekitar 10% fasilitas kesehatan publik akan kehilangan pendapatan sehubungan dengan adanya jasa kompensasi dan yang terakhir bagaimana distribusi jasa pelayanan tersebut.

Health Equity Funds (HEFs) di Kamboja mencoba menyelesaikan dengan kerangka kerja yaitu HEFs didanai oleh donor internasional dan untuk administrasinya didanai oleh pemerntah serta LSM. HEFs ini diperuntukkan untuk masyarakat miskin dengan mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas, mendapat biaya transportasi dan makanan yang disubsidi dari skema HEFs. Provider kesehatan sendiri memperoleh dana dari sistem reimburse dana kompensasi, dan berbasis secara bulanan.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah pendanaan untuk pelayanan kesehatan, apakah ada rumah tangga yang berhutang untuk pelayanan kesehatannya, konsumsi obat diluar paket, melihat permasalahan pelayanan kesehatan selama 4 minggu. Ditemukan bahwa HEFs mempunyai dampak terhadap orang miskin secara positif dan berdampak pada rumah sakit pemerintah.Kesimpulan yang diperoleh bahwa HEFs mengurangi jumlah pembayaran langsung masyarakat (OOP) dan memperluas penggunaan bagi masyarakat miskin sebesar 30%. Subsidi pemerintah mempunyai dampak bagus pada pengurangan OOP namun belum baik pada masyarakat miskin. HEFS mengurangi penggunaan pelayanan kesehatan pada sektor swasta.

back Kembali ke halaman reportase

 

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...