Effect of the New Cooperative Medical Scheme coverage

on access to care and financial protection in China

Hou Zhiyuan, Shandong University


Hou-ZhiyuanHou Zhiyuan, Shandong University

Penelitian yang dilakukan Zhiyuan di China terkait dengan skema asuransi kesehatan di China (NCMS). Pertanyaan penelitian yang digunakan menyangkut populasi yang dicakup, penghasilan per kapita dan apakah reimburs yang efektif untuk pelayanan kesehatan di rawat jalan. Penelitian ini menggunakan banyak literatur atau paper mengenai utilisasi maupun financial protection. Namun untuk bukti-bukti yang dikumpulkan memang masih terbatas. Paper yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur dampak penerapan NCMS pada akses pelayanan kesehatan dan financial protection menggunakan variasi NCMS di beberapa negara bagian di China. Data yang digunakan daerah Nengxia dan Shandong dengan tiga daerah terpencil di setiap provinsi antara tahun 2006 dan 2008. Data yang digunakan data klaim dan kantor manajemen NCMS di setiap negara bagian dan total klaim serta reimburs nya. Kemudian juga dipakai data rumah tangga dengan 26310 individu dan 6137 rumah tangga yang isi surveinya detail status kesehatan, pelayanannya kesehatannya, pendanaannya, demografi wilayahnya, pendidikan dan pekerjaan.

Banyaknya variasi dalam program NCMS dengan karekteristik pembayaran copayment, skedule reimburs, ceilling menyebabkan NCMS sangat bervariasi. Rata- rata reimburs-nya berakibat pada respon secara individu. Hasil yang diperoleh NCMS meningkatkan kemungkinan penggunaan rawat jalan dan rawat inap secara bersamaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan financial protection tidak mempunyai hasil yang signifikan. Artinya NCMS masih berdampak pada pengeluaran di rawat jalan, tidak berdampak pada pendanaan secara keseluruhan pada sampel. Dan yang terakhir tidak berefek pada equity.

Akhir sesi Zhiyuan menarik kesimpulan bahwa NCMS meningkatkan akses tetapi membatasi financial protection. Masih adanya fee for service yang menimbulkan moral hazard, hal ini direspon provider dengan meningkatkan harga dan memberikan pelayanan kesehatan yang mahal. Moral hazard meningkat sehubungan dengan meningkatnya subsidi jika provider menggunakan metode pembayaran dengan copayment. NCMS juga belum meningkatkan equity dan finacial protection.

back Kembali ke halaman reportase

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...