Erick Thohir: Vaksin Covid-19 Gratis Hanya Untuk Peserta BPJS Kesehatan, Sudah Tepatkah?

JAKBARNEWS - Ketua PEN Erick Thohir menyatakan bahwa yang berhak menerima vaksin Covid-19 gratis dari pemerintah hanyalah yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Mengacu pada rencana, vaksinasi bakal dilaksanakan pada awal 2021 mendatang setelah uji klinis berhasil.

Erick juga mengusulkan dua program vaksinasi, yakni vaksinasi gratis bagi peserta BPJS Kesehatan dan berbayar (mandiri) bagi masyarakat yang mampu.

"Kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat juga bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu.

Jadi memang yang terdata di BPJS kesehatan itu gratis tetapi dengan tingkat daya beli berapa itu harus mandiri," katanya pada rapat kerja dengan komisi IX DPR RI, Kamis 27 Agustus 2020, seperti yang dikutip Jakbarnews.com dari Galamedia.

Sayangnya, Erick belum merinci klasifikasi untuk masyarakat yang tergolong mampu sehingga dapat melakukan vaksinasi berbayar.

Faktor yang melatarbelakangi adanya usulan vaksinasi mandiri adalah karena kemampuan anggaran pemerintah yang terbatas.

"Kebutuhan APBN yang selama ini kita tahu juga defisit anggaran terus melebar dan kalau dilihat dari data-data ekonominya sendiri pemasukan kepada negara cukup rentan," lanjutnya.

Di kesempatan sama, Erick juga menyatakan bahwa pada akhir tahun ini, vaksin Covid-19 akan mulai disuntikkan kepada 15 juta orang.

Jika kerja sama pemerintah dengan Sinovac, China, dan G24 Uni Emirat Arab berjalan sesuai rencana, diproyeksikan pemerintah bisa memproduksi 30 juta vaksin siap pakai.

Lebih lanjut Erick menjelaskan setiap orang membutuhkan dua kali suntikkan.

"Per orang butuh dua kali suntik, jadi 30 juta dosis untuk 15 juta orang, ini diberikan dalam jeda waktu 2 minggu," jelasnya.

Sementara, pemerintah berkomitmen untuk 2021 pada kuartal pertama, direncanakan dari G24 sebanyak 50 juta dosis vaksin sudah bisa diproduksi.

Kemudian dari Sinovac akan ada 250 juta dosis disiapkan sepanjang 2021.

Dengan diusulkannya dua pilhan tersebut, rupanya memicu kecemburuan sosial, dan membuat sejumlah pihak merasa keberatan.

Mereka menganggap, seharusnya pemerintah tidak membeda-bedakan golongan pada saat seperti ini, terkhusus untuk obat pandemi Covid-19.

"Mau Kaya Mau Miskin kalau vaksin utk Pandemi saat ini sebaiknya gratis...sediakan aja kotak amal ditempat vaksin dilakukan biar yg merasa punya duit memberi bantuan!," tulis @DsSupriyady di cuitan Twitternya.

Bahkan sampai ada yang membandingkannya dengan negara tetangga, Malaysia yang memberikan vaksin gratis untuk seluruh warganya.******

Berita Tekait

Policy Paper