Pengobatan Kanker Habiskan Dana BPJS Kesehatan Hingga Triliunan Rupiah

kanker bpjsDo. PKMK (tri)

Penyakit kanker di Indonesia menghabiskan dana yang cukup besar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pada akhir 2015 lalu, dana pengobatan kanker mencapai Rp2,2 triliun.

"Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk kanker berada di urutan ketiga tertinggi, setelah penyakit jantung dan gagal ginjal. Ada 1,3 juta kasus kanker yang ditangani BPJS Kesehatan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhammad Subuh dalam peringatan Hari Kanker Sedunia, di Jakarta, Rabu (1/2).

Untuk itu, lanjut Subuh, pihaknya akan terus melakukan upaya edukasi terutama di kalangan perempuan tentang perilaku hidup sehat, agar  terhindar dari kanker. Dipilih kaum perempuan, karena kasus terbanyak adalah kanker payudara dan leher rahim (serviks).

"Untuk pria, kasus tertinggi pada kanker paru," tutur Subuh seraya menambahkan pentingnya melakukan deteksi dini oleh masing-masing individu secara rutin.

Ditambahkan, upaya deteksi dini menjadi hal terpenting dalam kesembuhan kasus kanker. Karena penegakan diagnosa oleh tenaga medis bisa dilakukan dengan cepat.

"Deteksi dini yang menjadi prioritas saat ini adalah kanker payudara dan serviks, karena  kasusnya paling besar. Caranya lewat tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) atau pap smear, dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis)," ucapnya

Menurut Subuh, cakupan deteksi dini IVA dan Sadanis di Indonesia hingga 2016 meningkat dibanding 2015. Cakupan pemeriksaan sebesar 1.268.333 orang atau 3.4 persen menjadi 1.925.943 orang atau sekitar 5.2 persen.

"Informasi pencegahan dan risiko kanker harus disebarluaskan, disertai perilaku hidup bersih, sehat, bebas asap rokok serta pencegahan melalui vaksin atau pap smear. Jika ada suatu kelainan, maka dapat di diagnosa lebih cepat," kata Subuh menegaskan.

Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, Subuh menilai, perlunya upaya masif yang dilakukan semua pihak tak hanya pemerintah. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk itu dalam pencegahan dan pengendalian kanker. (TW)

Berita Tekait

Policy Paper