Hari 2: The 11th World Congress of International Health Economics Assossiation (iHEA)

Child & Maternal Health

By: Tiara


Presentasi pertama dalam sesi ini diberikan oleh Tiara Marthias dari PKMK FK Universitas Gadjah Mada, memaparkan tentang hasil evaluasi implementasi program perbaikan perencanaan dan penganggaran di bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Provinsi Papua, Indonesia. Program yang telah dilakukan mulai tahun 2011-2015 dinilai berdasarkan adanya peningkatan alokasi pendanaan untuk program KIA. Hasil evaluasi ini menunjukkan beberapa hal, yaitu terjadi peningkatan alokasi pendanaan KIA di sebagian besar lokasi implementasi program, tetapi peningkatan tersebut tidak seragam di seluruh daerah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor lain yang berpengaruh di level kabupaten/kota, termasuk komitmen pembuat kebijakan, kompetensi perencana kesehatan di daerah, serta koordinasi lintas sektor yang seharusnya diperkuat untuk mendukung sektor kesehatan khususnya KIA.

Presentasi kedua juga diberikan oleh salah satu peneliti PKMK FK UGM, yaitu Likke Putri. Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi pola pemberian ASI eksklusif di Indonesia ini menggunakan data dari dua seri survei SDKI, yaitu tahun 2007 dan 2012. Penelitian ini melihat sejumlah faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif, termasuk status wanita bekerja atau tidak, tingkat pendidikan wanita, serta lokasi geografis (perkotaan atau pedesaan) ibu Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan cakupan ASI eksklusif antar dua seri survei, yaitu dari 34% menjadi 40%. Cakupan ASI eksklusif secara negatif dipengaruhi oleh status ibu pekerja dan status sosioekonomi. Di lain sisi, ibu dengan tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki hubungan dengan pemberian ASI eksklusif yang lebih baik pula. Salah satu hasil analisis yang juga menarik adalah bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan layanan kesehatan ibu dengan praktik pemberian ASI eksklusif oleh ibu tersebut di kemudian hari. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa perbaikan program perlu memperhatikan intervensi untuk memberikan fasilitas yang lebih baik bagi ibu yang bekerja dan juga bahwa pemberi layanan kesehatan ibu harus lebih memberikan edukasi tentang ASI eksklusif kepada para ibu yang telah memeriksakan diri selama masa antenatal dan juga persalinan di fasilitas kesehatan.

Presentasi selanjutnya adalah dari India mengenai hasil analisis cost-effectiveness program Yashoda yang diberikan oleh Been Varghese. Program ini menempatkan “ibu asuh” yang bertugas menemani para ibu yang hamil dan selama proses kehamilan agar proses kehamilan dan persalinan di fasilitas kesehatan lebih dapat diterima dan kenyamanan didapatkan oleh para ibu. Para yashodas ini ditempatkan di fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah sakit dan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan ibu dan bayi baru lahir. Penelitian ini menunjukkan bahwa program ini berhasil meningkatkan cakupan layanan dan juga kualitas, dilihat dari lebih tingginya cakupan program di daerah intervensi dibandingkan dengan daerah kontrol. Analisis lanjutan mengenai biaya program ini juga menunjukkan bahwa tingkat cost-effectiveness sangat dapat diterima, yaitu sebesar USD 1,832 per kematian neonatus yang dapat dihindari. Biaya program tambahan juga hanya USD 0.83 per tahun per kelahiran bayi. Sehingga, program ini sangat disarankan untuk diimplementasikan di lokasi lainnya di India. Pemerintah lokal seharusnya mampu untuk melaksanakan program ini dan membiayai dengan menggunakan anggaran lokal.

back Kembali ke Index Reportase

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...