Percayakan Jaminan Kesehatan Keluarga pada JKN-KIS

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Nonoh A. Djumardi (86) adalah salah seorang istri dari pensiunan TNI yang berdomisili di Kota Bandung. Sejak muda, Nonoh tidak pernah mengalami sakit parah, apalagi sampai harus di rawat di rumah sakit. Hal tersebut berbeda saat di usia senjanya, Nonoh lebih sering keluar masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya. Beruntung, sejak suaminya menjadi TNI, Nonoh sebagai peserta eks Askes telah otomatis terdaftar di BPJS Kesehatan. Sehingga saat Nonoh membutuhkan perawatan, ia telah memiliki asurasi kesehatan yang memadai. “Bersyukur sekali memiliki JKN-KIS. Ketika ada musibah sakit, dapat segera berobat dan ditangani,” tutur Nonoh saat ditemui di kediamannya, didampingi oleh sang anak, Ina.

Ina menceritakan dengan detil saat pertama kali ibunya harus dirawat pada Oktober 2017 lalu. Nonoh mengalami patah tulang punggung karena terpeleset di kediamannya, sehingga harus menjalani operasi di salah satu rumah sakit milik pemerintah di Bandung. “Pertama kali ibu saya menggunakan JKN-KIS itu saat operasi tulang punggung. Saya harus memuji pelayanan kesehatan ibu saya kala itu, semua lancar dan tidak bayar. Kata administrasi di rumah sakit, kalau bayar berkisar 40-50 jutaan,” cerita Ina.

Ternyata tak hanya sampai di situ, pada Desember 2018 Nonoh mengalami pendarahan pada hidungnya dan mengharuskan Nonoh kembali dirawat di rumah sakit. Telah mendapatkan pertolongan pada operasi sebelumnya, kali ini Nonoh dan keluarga kembali mempercayakan perawatan kesehatannya pada JKN-KIS.

“Dari awal pemeriksaan, rontgen, CT Scan, MRI, rawat inap, hingga operasi hidung ibu saya, semuanya kami percayakan pada JKN-KIS. Pelayanan yang kami terima juga sangat baik. Selama menjalani pengobatan, kami tidak ada kendala sama sekali. Kalau ada masyarakat yang berpendapat JKN-KIS itu sulit dan rumit, itu tidak benar. Kuncinya juga kita harus sabar. Masyarakat yang menggunakan JKN-KIS kan tidak bisa dihitung jari,” ungkap Ina.Tidak hanya pengobatan ibunya, Nonoh, Ina juga mempercayakan pengobatan suami bahkan kakaknya pada JKN-KIS. Merasa tertolong tidak hanya sekali, Ina bahkan berani mengajak semua teman dan rekan dilingkungannya untuk selalu mendukung Program JKN-KIS.

“Pokoknya semua harus dukung program ini, JKN-KIS itu sangat penting. Keluarga saya adalah salah satu keluarga pemanfaat JKN-KIS. Semoga masyarakat diluar sana juga aware, sadar untuk daftar dan bayar. Bukan hanya sekedar untuk jaga-jaga, tetapi karena kita harus yakin bahwa program ini luar biasa,” tutup Ina. (ril)

Berita Tekait

Policy Paper